September 18, 2024
Fokus SOLUSI

Bismillah Ayat Tergantung, Namun Sesiapa yang Ucapkan Pasti Beruntung

Sedar atau tak, lafaz bismillah sebenarnya ayat tergantung. Ada sesuatu yang belum lengkap. Cuba kita teliti maksudnya, “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.”

Memandangkan ia ayat tergantung, kita sebenarnya ada tugas besar untuk menyambung ayat tersebut. Bukan sekadar menyambung dengan ayat sama ada dalam bentuk tulisan atau lisan, sebaliknya menyambung ayat tersebut dalam bentuk perbuatan.

Menarik, bukan?

Misalnya, kita membaca lafaz bismillah sebelum makan. Maka kita menyebut: “Bismillah (dengan nama Allah)”, kemudian kita terus makan. Ini bermakna, “Dengan nama Allah aku makan.” Bezanya, lafaz bismillah disambung dengan perbuatan sehingga menjadikannya seolah-olah ayat yang lengkap. Kita tidak sekadar mengatakan kita akan makan atau hanya berniat hendak makan. Kita betul-betul akan makan.

Ini bermakna:

Lafaz bismillah = Ayat tergantung.
Lafaz bismillah + perbuatan = Bismillah tidak lagi jadi ayat tergantung.

Benar, bismillah itu lafaz tergantung, namun beruntung sesiapa yang menjadikan kebiasaan menyebut bismillah sebelum melakukan apa-apa pekerjaan sebagai rutin. Kemudian lebih beruntung sesiapa yang menganggap setiap pekerjaan yang dimulakan dengan lafaz bismillah sebagai pekerjaan yang penting kerana ia dimulakan dengan nama Allah s.w.t.

Walaupun pada nilaian manusia, pekerjaan itu mungkin tidak penting. Contohnya, menyusun selipar di tangga masjid. Ketika itu hati kita terdetik, ‘Ini bukan perkara kecil.’

Bagaimana seseuatu pekerjaan itu boleh kita pandang dan anggap perkara kecil apabila kita menyebut lafaz bismillah terlebih dahulu? Bukankah pada lafaz bismillah tersergam gah nama Allah?

Subscribe

Gain access to all our Premium contents.
More than 100+ articles.

Buy Article

Unlock this article and gain permanent access to read it.
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?